Jumat, 01 Mei 2015

HUBUNGAN PERILAKU PENYEHATAN UDARA DI DALAM RUANG RUMAH DAN GANGGUAN KESEHATAN KELUARGA DI KELURAHAN CATURTUNGGAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEPOK III, SLEMAN, YOGYAKARTA



Handini Citraswari*, Achmad Husein**, Muryoto**

* JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: citraswari@gmail.com
**JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta



Abstract

Air as one component of the environment is the most important requirement for maintaining life. Data at Depok III Community Health Centre showed that in 2013 the number of health problems due to air pollution in Caturtunggal Village was 342 cases. Behavior is a determining factor for the occurrence of family health problems. The purpose of this study was to determine the relati-onship between indoor air sanitation behaviors with the corresponding family health problems in the working area of the above community health centre. Method of the study was a cross sectio-nal analytic survey with data collection instrument used was questionnaire guidance for inter-viewing the 210 households sample of the villagers. The data were analysed by using chi-square statitistical test and odds ratio at 95 % confidence level. It was found that the sanitation behavior related with risk factors for the unfulfillness condition of indoor temperature, gained a p-value of 0,112 and OR of 1,58. Meanwhile, for the other four conditions, the results were: humidity, p = 0,048 and OR = 1;771; illumination, p = 0,168 and OR = 1,533; ventilation rate, p = 0,026 and OR = 1,961, and dust, p = 0,037 and OR = 1,875. Therefore, it can be concluded that the risk factors behavior that are not significantly correlated with the corresponding family health pro-blems are those of indoor temperature and illumination, and those that are significant are of in-door humidity, ventilation rate and dust.

Keywords : indoor pollution, air sanitation behavior, family health

Intisari

Udara sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan. Data di Puskesmas Depok III, pada tahun 2013 menunjukkan jum-lah gangguan kesehatan akibat pencemaran udara di Kelurahan Caturtunggal sebanyak 342 kasus. Perilaku adalah salah satu faktor penentu terjadinya gangguan kesehatan keluarga. Tuju-an dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku penyehatan udara dalam ru-ang dengan gangguan kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Depok III. Metoda pe-nelitian yang digunakan yaitu survey analitik cross sectional dengan sampel sebanyak 210 KK di Kelurahan Caturtunggal dengan menggunakan alat ukur panduan wawancara. Hasil analisis da-ta dengan uji statistik chi square dan odds ratio pada derajat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa perilaku yang terkait sebagai faktor risiko bagi tidak terpenuhinya keadaan suhu di dalam ruang rumah yang baik, memiliki nilai p sebesar 0,112 dan OR = 1,58. Sementara itu, untuk em-pat kondisi yang lain, hasil uji secara berturut-turut menunjukkan: kelembaban (p = 0,048; OR = 1,771), pencahayaan (p = 0,168; OR = 1,533), laju ventilasi (p = 0,026; OR = 1,961) dan debu (p = 0,037; OR = 1,875), sehingga dapat disimpulkan bahwa yang tidak berhubungan secara ber-makna dengan gangguan kesehatan keluarga adalah perilaku penyehatan suhu dan pencahaya-an, dan yang bermakna adalah perilaku yang terkait dengan penyehatan kelembaban, laju venti-lasi dan debu.
  
Kata Kunci : pencemaran dalam ruang, perilaku penyehatan udara, kesehatan keluarga


 Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.6, No.4, Mei 2015, Hal 157 - 164

Tidak ada komentar: