Neo Husein Niddal*, Agus Suwarni**, Rizki
Amalia**
* JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3,
Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: neox_2@ymail.com
**JKL
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
Wastes from food industries, such as fish entrails
and pineapple peels can raise problems in the corresponding processing because
they have organic substance. As an effort to overcome the impacts associated
with this two waste types, this study utilize them as liquid organic fertilizer
and see its effect to growth rate of green cabbage (Brassica juncea).
Therefore, a quasi experi-ment with pre-test post-test with control group
design was conducted. 30 polybag of green cab-bage were used as the treatment
group and another 30 polybag was treated as the control one, i.e. by using
liquid organic fertilizer brand “X”. The plant’s growth rate measured was the change
of weight and the change of leaf number, between the beginning of the study and
at 6th week after fertilization. The average weight increase in the treatment
group was 211,80 gr, and that in the control group was 210,26 gr. The average
leaf addition in the treatment group was 3,46 sheets, meanwhile in the control
group it was 3,63 sheets. Towards the weight change, statisti-cal test result
by using independent t-test gained a p-value of 0,683; and towards the leaf
num-ber change, Mann-Whitney test yielded a p-value of 0,543. So that, it can
be concluded that liqu-id organic fertilizer made of fish entrails and
pineapple peels as well as branded “X” liquid orga-nic fertilizer had no
different effect on the growrth rate of Brassica juncea.
Keywords : fish entrails
waste, pineapple peel waste, liquid organic fertilizer, Brassica juncea
Intisari
Limbah industri pangan,
seperti limbah jeroan ikan dan limbah kulit nanas dapat menimbulkan masalah
dalam penanganannya karena mengandung bahan-bahan organik. Sebagai upaya un-tuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari kedua jenis limbah tersebut,
penelitian ini memanfaatkannya menjadi
pupuk organik cair dan melihat pengaruhnya terhadap laju pertum-buhan tanaman
sawi hijau (Brassica juncea). Untuk itu, dilakukan penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-test post-test
with control group. 30 polybag berisi sawi hijau digunakan sebagai kelompok
perlakuan dan 30 polybag lainnya sebagai kelompok kontrol yaitu meng-gunakan
pupuk organik cair merek “X”. Laju pertumbuhan tanaman yang diukur adalah peru-bahan
berat tanaman dan jumlah helai daun antara awal penelitian dan 6 minggu setelah
dila-kukan pemupukan. Rata-rata peningkatan berat sawi hijau pada kelompok
perlakuan adalah se-besar 211,80 gr, sementara di kelompok kontrol adalah
210,26 gr. Rata-rata penambahan jum-lah daun pada kelompok perlakuan adalah
3,46 helai; dan di kelompok kontrol 3,63 helai. Ter-hadap data perubahan berat
tanaman, hasil uji statistik dengan t-test memperoleh nilai p sebe-sar 0,683;
dan terhadap perubahan jumlah helai daun, hasil uji statistik dengan
Mann-Whittney menghasilkan nilai p sebesar 0,543. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemberian pupuk orga-nik cair dari limbah jeroan ikan dan limbah kulit
nanas serta pupuk organik cair merk”X” penga-ruhnya terhadap laju pertumbuhan
sawi hijau adalah tidak berbeda.
Sanitasi, Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.6, No.3, Februari 2015, Hal 135 - 141
Tidak ada komentar:
Posting Komentar