Selasa, 21 Mei 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011




Luis Anggraini*, Narto**, Sri Puji Ganefati***

* RSUD Provinsi Kepulauan Riau, Jl. Indun Suri, Simpang Busung No.1, Tanjung Uban, Kepulauan Riau
email: myfave_id@yahoo.co.id
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3, Banyuraden, Gamping, DIY 55293
*** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus and spread by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Among the 14 kecamatans in Yogyakarta City, Ngampilan was one of the highest cases of DHF in 2011, i.e. 38 cases. This study was aimed to understand the factors related with those DHF incidence by conducting an obser-vational study employed case-control design with retrospective approach. The number of study subjects in both the case and control groups were 38. Data were obtained through interview and observation. Odds Ratio and logistic regression were used to analyse the data. Results from bi-variate analysis showed that among the observed variables, those which were significantly cor-related with DBD incidence were: the presence of mosquito larvae habitat, and age, attitude and prevention behavior of respondents. Furthermore, multivarite analysis revealed that the most do-minant factors were the existence of mosquito larvae habitat (OR=4,526, 95 % CI=1,352-13,372, p=0,006); and respondents’ age (OR=4,645, 95 % CI=1,263-17,088, p=0,021). People aged less than 15 years old and close with Aedes larvae’s habitat have probability of getting DBD as much as 31,32%.

Keywords : DHF, risk factors

Intisari

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Dari 14 kecamatan yang ada di kota Yogyakarta, Kecamatan Ngampilan termasuk daerah dengan kejadian DBD yang paling tinggi pada tahun 2011 yaitu 38 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD tersebut dengan melakukan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan kasus-kontrol dengan pendekatan retrospektif. Jumlah subyek di kelompok kasus dan kontrol, masing-masing berjumlah 38 orang. Data di-peroleh melalui wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan OR dan regresi logistik. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa di antara variabel yang diteliti, yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian DBD adalah: keberadaan habitat larva nyamuk, serta umur, sikap dan perilaku pencegahan responden. Adapun hasil uji multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan adalah keberadaan habitat larva nyamuk (OR=4,526, 95 % CI=1,352-13,372, p=0,006); dan umur responden (OR=4,645, 95 % CI=1,263-17,088, p=0,021). Orang dengan keberadaan habitat larva nyamuk yang berisiko dan umur kurang dari 15 tahun memiliki peluang mengalami DBD 31,32%.

Kata Kunci : DBD, faktor risiko

Tidak ada komentar: