Selasa, 21 Mei 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RSUD WONOSARI TAHUN 2011



 Ika Puji Astuti*, Purwanto**, Yamtana***

* RSUD Wonosari, Jl. Taman Bhakti No.6, Wonosari, Gunungkidul
email: bundanafiz@gmail.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3, Banyuraden, Gamping, DIY 55293
*** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Abstract

As the place for taking care of sick people, hospitals nonetheless can play as the source of in-fections, one of which is nosocomial infection that may lead to many disadvantages. This study was aimed to understand the description of nosocomial infection incidence in Wonosari General Hospital throughout 2011 by conducting an observational study with descriptive approach. The number of samples were 112 patients which were taken by followng exhaustive sampling me-thod. The results showed that the majority of cases had phlebitis, age group of 60-71 year was the biggest in number, yet  female and male cases was equal. It was also revealed that most cases came with early diagnosis of neurological disorders and subsequently they were recorded using invasive devices, but had no comorbidity. Furthermore, it was also found that the majority of cases had been treated for more than 6 days and occupied class III ward for internal diseases care. Other results also showed that the nurses who taking care of the patients with good and mediocre behavior were equal in the percentage, and most of the cases were treated in clean rooms.

Keywords : nosocomial infection, hospital

Intisari

Rumah sakit selain sebagai tempat untuk merawat orang sakit dapat pula menjadi sumber infek-si, salah satunya adalah infeksi nosokomial yang menimbulkan banyak kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian infeksi nosokomial di RSUD Wonosari se-panjang tahun 2011 dengan melakukan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 112 penderita yang diambil dengan metoda exhaustive sampling. Ha-sil penelitian menunjukkan bahwa penderita infeksi nosokomial sebagian besar mengalami ka-sus phlebitis, dan berusia 60-71 tahun adalah kelompok umur yang terbesar jumlahnya, tetapi prosentase antara laki-laki dan perempuan sama sebesar. Diketahui pula bahwa penderita de-ngan diagnosis awal berupa gangguan neurologi adalah terbanyak jumlahnya, dan sebagian besar menggunakan alat invasif dan tidak mempunyai penyakit penyerta. Selanjutnya diketahui pula bahwa, penderita infeksi ini mayoritas dirawat lebih dari enam hari, di ruang perawatan ke-las III dan di ruang perawatan untuk penyakit dalam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku perawat yang menangani penderita dengan kategori baik dan cukup prosentasenya sama, dan sebagian besar menempati ruang perawatan yang bersih keadaannya.

Kata Kunci : infeksi nosokomial, rumah sakit

Tidak ada komentar: