Muhammad Andy Firmansyah*, Indah Werdiningsih**,
Purwanto**
* JKL Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, Jl. Tatabumi 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: muhammadandyfirmansyah@ymail.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
Dengue Haemorrhagic Fever is still one of health problems
in Indonesia. The transmission of the disease is by the bites of it’s vector
insect i.e. Aedes sp. Therefore, the population of this mos-quito must be
controlled, one of which is by using larvae-eating fishes. The purpose of the
study was to know the difference in ability of three fish species, namely:
Aplocheilus panchax, Rasbora argerotaenia and Puntius binotatus, as predator of
the mosquito larvae, by conducting a pre-experiment study with pre-test and
post-test design. From ten replications, it was identified that Aplocheilus
panchax fish ate the Aedes sp larvae more than the other two species did. The
pre-dation ability of this species was 34 larvaes for 10 minutes in average,
meanwhile the two latter fishes were of 27 and 21 larvaes. Based on the one way
anava statistical test at 95 % confidence level, the corresponding
p-value was obtained < 0,001, which means that the above differences were
significant. So that, it is suggested for the community to benefitted Aplocheilus
panchax in the eradicating of Aedes sp.
Keywords : Aedes larvae predator, Rasbora
argyrotaenia, Puntius binotatus,
Aplocheilus panchax
Intisari
Demam Berdarah Dengue masih merupakan salah satu penyakit
yang menjadi masalah di In-donesia. Penyakit ini penyebarannya melalui gigitan
serangga vektornya yaitu nyamuk Aedes sp. Oleh karena itu populasi nyamuk ini
harus dikendalikan, di mana salah satu metoda pengen-daliannya adalah dengan
memanfaatkan ikan pemakan jentik. Tujuan penelitian ini yaitu diketa-huinya
perbedaan daya makan ikan wader pari, ikan wader bintik dua, dan ikan kepala
timah se-bagai predator jentik nyamuk Aedes sp melalui penelitian pra-eksperimen
dengan rancangan pre-test and post-test. Dari 10 kali ulangan penelitian yang
dilakukan, diketahui bahwa ikan kepala ti-mah lebih banyak memakan jentik
nyamuk, yaitu dengan rata-rata 34 ekor per 10 menit, diban-dingkan ikan wader
pari yang rata-rata berjumlah 27 ekor dan ikan wader bintik dua yang rata-rata
berjumlah 21 ekor. Berdasarkan uji statistik one way anava pada tingkat
kepercayaan 95 %, diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti bahwa perbedaan
rerata di atas adalah bermakna sehingga kepada masyarakat disarankan untuk
memanfaatkan ikan kepala timah dalam memberantas lar-va nyamuk Aedes sp.
Kata
Kunci : pemangsa larva Aedes, ikan wader pari, ikan
wader bintik dua, ikan kepala timah
Sanitasi, Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.6, No.4, Mei 2015, Hal 151 - 156
Tidak ada komentar:
Posting Komentar