Handini Citraswari*, Achmad Husein**, Muryoto**
* JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3,
Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: citraswari@gmail.com
**JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
Air as
one component of the environment is the most important requirement for
maintaining life. Data at Depok III Community Health Centre showed that in 2013
the number of health problems due to air pollution in Caturtunggal Village was 342
cases. Behavior is a determining factor for the occurrence of family health
problems. The purpose of this study was to determine the relati-onship between
indoor air sanitation behaviors with the corresponding family health problems
in the working area of the above community health centre. Method of the study
was a cross sectio-nal analytic survey with data collection instrument used was
questionnaire guidance for inter-viewing the 210 households sample of the
villagers. The data were analysed by using chi-square statitistical test and odds
ratio at 95 % confidence level. It was found that the sanitation behavior related
with risk factors for the unfulfillness condition of indoor temperature, gained
a p-value of 0,112 and OR of 1,58. Meanwhile, for the other four conditions, the
results were: humidity, p = 0,048 and OR = 1;771; illumination, p = 0,168 and
OR = 1,533; ventilation rate, p = 0,026 and OR = 1,961, and dust, p = 0,037 and
OR = 1,875. Therefore, it can be concluded that the risk factors behavior that
are not significantly correlated with the corresponding family health pro-blems
are those of indoor temperature and illumination, and those that are
significant are of in-door humidity, ventilation rate and dust.
Keywords : indoor pollution, air sanitation behavior,
family health
Intisari
Udara
sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan yang paling utama
untuk mempertahankan kehidupan. Data di Puskesmas Depok III, pada tahun 2013
menunjukkan jum-lah gangguan kesehatan akibat pencemaran udara di Kelurahan
Caturtunggal sebanyak 342 kasus. Perilaku adalah salah satu faktor penentu
terjadinya gangguan kesehatan keluarga. Tuju-an dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara perilaku penyehatan udara dalam ru-ang dengan
gangguan kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Depok III. Metoda pe-nelitian
yang digunakan yaitu survey analitik cross sectional dengan sampel sebanyak 210
KK di Kelurahan Caturtunggal dengan menggunakan alat ukur panduan wawancara.
Hasil analisis da-ta dengan uji statistik chi square dan odds ratio pada
derajat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa perilaku yang terkait sebagai faktor
risiko bagi tidak terpenuhinya keadaan suhu di dalam ruang rumah yang baik,
memiliki nilai p sebesar 0,112 dan OR = 1,58. Sementara itu, untuk em-pat kondisi
yang lain, hasil uji secara berturut-turut menunjukkan: kelembaban (p = 0,048; OR
= 1,771), pencahayaan (p = 0,168; OR = 1,533), laju ventilasi (p = 0,026; OR =
1,961) dan debu (p = 0,037; OR = 1,875), sehingga dapat disimpulkan bahwa yang
tidak berhubungan secara ber-makna dengan gangguan kesehatan keluarga adalah perilaku
penyehatan suhu dan pencahaya-an, dan yang bermakna adalah perilaku yang
terkait dengan penyehatan kelembaban, laju venti-lasi dan debu.
Kata
Kunci : pencemaran dalam ruang, perilaku
penyehatan udara, kesehatan keluarga
Sanitasi, Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.6, No.4, Mei 2015, Hal 157 - 164
Tidak ada komentar:
Posting Komentar