Febi Hidayani*, Tuntas Bagyono**, F. X.
Amanto Rahardjo**
* JKL Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, Jl. Tatabumi 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: velodixis@gmail.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
Boarding houses rent rooms for temporary stays. For students
who living far from parents these places are their second home because almost
of their activities are carried out in the room, in-cluded studying which needs
high concentration. Based on the preliminary survey held in the fe-male
boarding houses located behind the Polytechnic of Health of Yogyakarta, it was
found that the average measurement of light intesity was 24,81 lux and most rooms
had unsuited room ar-rangement. The purpose of this study was to determine the
relationship between light intensity and room arrangement and the level of studying
concentration among the Female Boarding Hou-se of Kajor, by conducting a cross
sectional approached survey. There were 60 boarding rooms under the study with
60 students occupant who were selected purposively as the respondents. The
light intensity was measured by lux meter, the room arrangement was assessed by
a check list and the studying concentration was identified by using a
questionnaire. The results show that only 46,7% rooms had adequate light
intensity, only 48,3% rooms had suited room arrange-ment, and respondents who
had bad concentration outnumbered those who had the good ones. Data analysis
with using Spearman rank correlation test at 5% significance level, concludes
that both light intensity and room arrangement are significantly have high and
positive correlations with studying concentration, i.e. the corresponding ρ
coefficients were 0,991 and 0,951, respecti-vely, and the all p-values were below
0,001.
Keywords : light intensity, room arrangement, studying concentration,
boarding house
Intisari
Rumah
kos menyewakan kamar yang digunakan untuk tinggal sementara, di mana bagi
maha-siswa perantau, tempat itu merupakan rumah ke dua karena hampir segala
jenis kegiatan di-lakukan di dalamnya termasuk aktifitas belajar yang
membutuhkan konsentrasi. Berdasarkan survei pendahuluan di rumah kos putri yang
berada di belakang kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, diperoleh rerata hasil
pengukuran pencahayaan sebesar 24,81 lux dan sebagian besar penataan barang di
kamar-kamar kos tersebut kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan dan penataan kamar dengan
ting-kat konsentrasi belajar di Rumah Kos Putri Kajor dengan melakukan
penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Ada 60 kamar kos yang
diteliti dengan 60 orang penghuni sebagai responden yang diambil secara
purposive. Intensitas cahaya diukur dengan lux meter, penataan ruang dinilai
dengan check list, dan konsentrasi belajar diketahui melalui kuesioner. Hasil
pene-litian menunjukkan bahwa kamar kos yang pencahayaannya memenuhi syarat hanya
46,7% dan yang penataannnya baik hanya 48,3 %, diketahui pula bahwa responden
yang konsentrasi belajarnya buruk lebih banyak dibandingkan dengan yang baik. Analisis
dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman pada taraf signifikansi 5 % menyimpulkan
bahwa intensitas pencaha-yaan dan penataan kamar, secara bermakna berhubungan
erat dan positif dengan konsentrasi belajar, yaitu masing-masing dengan
koefisien ρ sebesar 0,991 dan 0,951, dengan semua nilai p < 0,001.
Kata
Kunci
: intensitas pencahayaan, penataan kamar,
konsentrasi belajar, rumah kos
Sanitasi, Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.6, No.4, Mei 2015, Hal 181 - 187
Tidak ada komentar:
Posting Komentar