Vol. 4, No. 4, Mei 2013
Siti Maryati*, Muryoto**, Indah
Werdiningsih***
* Puskesmas Minggir, Kabupaten
Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta
email: cythus20@yahoo.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tatabumi
3, Gamping, Sleman, DIY 55293
*** JKL Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Abstract
Eventhough
the prevention efforts for communicable diseases through sanitation clinic
has been implemented for a long time, it is still not optimal. As an example,
the average number of patients in a month who come for counseling in the
sanitation clinic of the Community Health Center (Puskesmas) of Minggir is
only four. Meanwhile, in 2011, at the same puskesmas, the number of cases of
communicable diseases such as diarrhoea, acure respiratory infection (ARI)
and de-ngue haemorrhagic fever (DHF) were still found at high level.
Therefore,it is argued that the existing sanitation clinic should be more
developed. The study was aimed to know whether the knowledge and the quality
of house condition of the patients as well as the revenue of sanitation
clinic can be increased by developing the activity of the sanitation clinic
itself, by conducting a pre-experiment study which employed one group pre-test
and post-test design. The number of sample size was 36 people, which were
consisted of 20 diarrhoea patients, 15 ARI patients and 20 DHF patient with
his neighbours. The collection of pre-test and post-test data were separated
by the activity of the counseling and home visit whose purpose was to improve
the environ-mental condition of the patients, by means of chlorine diffuser installation
and fly sticker appli-cation, for diarrhoea cases; advice of avoiding smoke
from kitchen and the rearrangement of ventilation, for ARI cases, and the
distribution of Abate and mosquito trap installation, for DHF cases.
Statistical examination on the data by using t-test at 95 % significancy
level showed that the counseling do increase the knowledge of patients of the
environmentally based diseases, and the home visit can also improve the
quality of patients’ houses, which was indicated by the reduction of the MPN
E. Coli, the fly density and the ovitrap index. In addition, the increase of
revenue from the sanitation clinic was influenced, as well.
Keywords : sanitation clinic, sanitation
counselling, home visit, environmental based diseases
Intisari
Upaya pencegahan penyakit menular melalui upaya klinik
sanitasi telah berlangsung lama, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih belum
optimal. Sebagai contoh, jumlah pasien yang datang untuk konseling di ruang
klinik sanitasi Puskesmas Minggir rata-rata hanya empat orang setiap bulan.
Sementara itu, data penderita penyakit menular di wilayah kerja puskesmas
tersebut pa-da tahun 2011 masih menunjukkan jumlah yang tinggi, sehingga
klinik sanitasi yang ada masih perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah pengetahuan pasien, ku-alitas lingkungan rumah pasien
dan pendapatan klinik sanitasi dapat meningkat dikaitkan de-ngan upaya
pengembangan klinik sanitasi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah
pra eksperimen dengan menggunakan desain one group pre test and post test.
Sampel penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 20 orang pasien diare,
15 orang pasien ISPA dan 20 orang pasien DBD beserta tetangganya. Pengambilan
data pre-test dan post-test dipisahkan oleh pemberian konseling dan kunjungan
rumah untuk upaya perbaikan kualitas lingkungan, yang terdiri dari pemasangan
chlorine diffuser dan lem lalat pada penderita diare, serta anjuran untuk
menghindari asap dapur dan pengaturan ventilasi pada penderita ISPA, dan pemberian
Abate dan pemasangan perangkap nyamuk pada penderita DBD. Pengujian secara
statistik terhadap data penelitian dengan menggunakan t-test pada tingkat
kepercayaan 95 %, menunjukkan bah-wa pemberian konseling dapat meningkatkan
pengetahuan pasien penderita penyakit berbasis lingkungan, dan kunjungan ke
rumah juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan rumah pen-derita, yang
terlihat dari menurunnya angka MPN E. Coli, kepadatan lalat, dan ovitrap
index. Di smaping itu, terlihat juga bahwa pendapatan klinik sanitasi turut
meningkat.
Kata
Kunci
: klinik sanitasi, konseling sanitasi, kunjungan rumah, penyakit berbasis
lingkungan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar