Ana Susanti*, Tuntas Bagyono**,
Bambang Suwerda***
* Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta, Jl. Kenari No.56 Yogyakarta
email: ummu_mahmudah72@yahoo.co.id
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tatabumi
3, Gamping, Sleman, DIY 55293
*** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
WHO
declared tuberculosis (TB) as global emergency. In 2004, TB cases in
Indonesia was esti-mated as much as 539.000 with 140.000 death every year. Based
on the evaluation of the im-plementation of TB controlling program, in
Yogyakarta City in 2011, two of national indicators had been achieved, i.e. Case Detection Rate and Error
Rate. Meanwhile, several factors were suspected as the cause of the fail of
the Recovery Rate and the Conversion Rate met the nation-al targets. This
study was aimed to analyze factors related with the recovery of new positive
BTA cases in Yogyakarta City by conducting survey which followed cross sectional
design. As the respondents were 60 new cases of the post-medication program
derived from 18 puskesmas throughout the city and sampled by using proportional
cluster random sampling method. Data were collected by
conducting interview, observation and measurement. Univariate, bivariate and
multivariate analysis were employed to reveal the dominant factors. Bivariate
analysis of Odds Ratio found that among the observed variables, house
illumination and medication compliance were correlated significantly with the
recovery of new cases. However, advanced multvariate analysis by conducting
logistic regression test only found the medication compliance as the
do-minant factor.
Keywords : TB recovery, positive BTA, house illumination,
medication compliance
Intisari
WHO
mencanangkan penyakit tuberkulosis (TB) sebagai kedaruratan dunia (global emergency). Pada tahun 2004, jumlah penderita TB di
Indonesia diperkirakan sebanyak 539.000 orang dengan 140.000 kematian setiap
tahunnya. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program penanggulangan TB di
Kota Yogyakarta pada tahun 2011, indikator nasional
untuk program TB yang telah dicapai adalah Case Detection Rate (penemuan kasus/penderita TB) dan Error
Rate, sedangkan untuk angka kesembuhan
dan angka konversi belum memenuhi target. Beberapa faktor kemungkinan menyebabkan belum tercapainya kesembuhan
sesuai target nasional ter-sebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan penderita baru TB BTA
positif di Kota Yogyakarta pada tahun 2011 dengan meng-gunakan penelitian
survey dengan rancangan cross sectional.
Responden sejumlah 60 orang
penderita baru TB BTA positif yang sudah menjalani pengobatan yang tersebar
di 18 puskesmas diambil dengan metoda proportional cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi
dan pengukuran. Data selanjutnya dianalisis secara uni-variat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis bivariat dengan Odds Ratio menunjukkan bahwa di
antara variabel yang diteliti, pencahayaan rumah dan keteraturan minum obat berhubungan
secara signifikan dengan kesembuhan penderita. Namun uji lanjutan dengan
regresi logistik me-nemukan bahwa hanya kepatuhan minum obatlah yang paling
dominan berhubungan dengan kesembuhan penderita.
Kata
Kunci
: kesembuhan TB, BTA positif,
pencahayaan rumah, kepatuhan minum obat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar