Ika Puji Astuti*, Purwanto**, Yamtana***
* RSUD Wonosari, Jl. Taman Bhakti No.6, Wonosari,
Gunungkidul
email: bundanafiz@gmail.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tatabumi 3,
Banyuraden, Gamping, DIY 55293
*** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Abstract
As the
place for taking care of sick people, hospitals nonetheless can play as the
source of in-fections, one of which is nosocomial infection that may lead to many
disadvantages. This study was aimed to understand the description of nosocomial
infection incidence in Wonosari General Hospital throughout 2011 by
conducting an observational study with descriptive approach. The number of
samples were 112 patients which were taken by followng exhaustive sampling me-thod.
The results showed that the majority of cases had phlebitis, age group of
60-71 year was the biggest in number, yet
female and male cases was equal. It was also revealed that most cases
came with early diagnosis of neurological disorders and subsequently they were
recorded using invasive devices, but had no comorbidity. Furthermore, it was
also found that the majority of cases had been treated for more than 6 days
and occupied class III ward for internal diseases care. Other results also
showed that the nurses who taking care of the patients with good and mediocre
behavior were equal in the percentage, and most of the cases were treated in
clean rooms.
Keywords : nosocomial
infection, hospital
Intisari
Rumah sakit selain sebagai tempat untuk merawat orang sakit
dapat pula menjadi sumber infek-si, salah satunya adalah infeksi nosokomial
yang menimbulkan banyak kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran kejadian infeksi nosokomial di RSUD Wonosari se-panjang tahun 2011 dengan
melakukan
penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 112 penderita yang
diambil dengan metoda exhaustive
sampling. Ha-sil penelitian menunjukkan bahwa penderita infeksi nosokomial sebagian besar
mengalami ka-sus phlebitis, dan berusia 60-71 tahun adalah kelompok umur yang
terbesar jumlahnya, tetapi prosentase antara laki-laki dan perempuan sama
sebesar. Diketahui pula bahwa penderita de-ngan diagnosis awal berupa
gangguan neurologi adalah terbanyak jumlahnya, dan sebagian besar menggunakan
alat invasif dan tidak mempunyai penyakit penyerta. Selanjutnya diketahui
pula bahwa, penderita infeksi ini mayoritas dirawat lebih dari enam hari, di
ruang perawatan ke-las III dan di ruang perawatan untuk penyakit dalam. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku perawat yang menangani penderita
dengan kategori baik dan cukup prosentasenya sama, dan sebagian besar
menempati ruang perawatan yang bersih keadaannya.
Kata
Kunci
: infeksi nosokomial, rumah sakit
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar